Selasa 29 Dec 2015 22:27 WIB

Demi Kumpulkan Telur, Penjaga Kebun Binatang Ini Bergumul dengan Induk Buaya

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Para penjaga kebun binatang harus bergumul dengan seekor buaya seberat 200 kilogram sebagai bagian dari serangan tahunan mereka di sebuah taman nasional di New South Wales.

Lebih dari 40 telur buaya diambil dari gundukan sementara sang induk buaya dialihkan perhatiannya oleh dua penjaga kebun binatang dari ‘Australian Reptile Park’ dengan menggunakan tali dan selotip.

Pawang buaya, Billy Collett, menggambarkan kejadian itu sebagai pengalaman yang keras. "Anda memburu makhluk seberat 200 kilogram. Struktur rahangnya memiliki berat lebih dari 2.000 pon saat melakukan tekanan. Ia bertarung dengan baik,” ungkapnya baru-baru ini.

Billy menerangkan, "Ia memiliki sisik yang besar di leher dan punggungnya. Saat ia bertarung, sisiknya mengenai perut Anda."

Berasal dari habitat rawa dan lahan basah di Amerika Serikat, telur buaya Amerika ini tak akan menetas dalam iklim Australia yang panas.

"Kami mengumpulkan telurnya karena iklim kita di sini sangat panas. Di mana mereka berasal, yakni Amerika, sangat dingin. Di sini, telur terlalu panas dan mati,” kata kepala konservasi, Tim Faulkner.

"Malam di saat mereka berbaring, kami harus masuk dan mengelurkan telurnya," tambahnya.

Dari 40 telur yang dikumpulkan, sejumlah di antaranya akan diinkubasi sehingga mereka bisa menetas.

"Kami akan menetaskan mereka dengan nyaman dan hangat, yang akan memberi kami bayi buaya laki-laki. Kami bisa menentukan jenis kelamin murni dengan suhu udara," jelas Tim.

Telur-telur itu akan menetas dalam 70 hari ke depan.

Serangan di sarang buaya memakan waktu sekitar setengah jam.

Setelah itu, induk buaya akan kembali ke gundukannya, yang ia jaga selama dua bulan berikutnya.

Diperkirakan, hanya ada 1 dari 1.000 telur buaya yang bertahan hidup di alam liar bisa menjadi buaya dewasa yang besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement