REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelejen Negara (BIN) enggan disebut bobol terhadap penyerangan kelompok sparatis di Papua, Senin (28/12) kemarin. Deputi II Dalam Negeri BIN, Thamrin Marzuki mengaku sudah memperingatan Polri dan TNI terkait serangan kelompok separatis di Papua.
"Kita nih posisinya dilematis. Kalau ada tragedi dibilang bobol. Padahal, kami jauh-jauh hari sudah peringatkan," ujar Thamrin di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (29/12).
Thamrin mengakui BIN tak ada wewenang untuk mengeksekusi. Karena tupoksinya adalah memberikan gelagat dan peringatan dini sebelum terjadinya peristiwa.
Jika ada terjadi sesuatu, Thamrin mengklaim bukan BIN tak tahu, tapi pergerakan lawan memang punya berbagai cara. Ia berharap tak ada lagi kasus seperti itu di daerah lain.