Selasa 29 Dec 2015 22:35 WIB

Ketum PPP: Reshuffle Jilid 2 Menyentuh Level Menteri Teknis

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Bayu Hermawan
Romahurmuzy (kanan)
Foto: Republika
Romahurmuzy (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy mengatakan Presiden Joko Widodo kemungkinan baru akan melakukan reshuffle kabinet jilid 2, setelah tahun 2015.

Pria yang akrab disapa Romy itu mengungkapkan, hal tersebut pernah disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan elit Parpol Koalisi Partai Pendukung Pemerintah (KP3) di Istana Negara, pada 12 November lalu.

Perombakan jilid dua mesti menunggu tahun 2015 usai. Sebab, kata Romi, Presiden merasa reshuffle jilid dua jika dilakukan tahun ini, akan mengganggu manajemen fiskal terkait menteri-menteri penanggung jawab alokasi RAPBN 2015 pada tiap pos kementerian.

Ia pun menilai, jikalau terjadi pada tahun depan, perombakan Kabinet Kerja akan menyentuh level menteri-menteri teknis.  "Bila kemarin melakukan pergantian pada level menko, maka mestinya pada reshuffle berikutnya pada level teknis," kata Romahurmuziy di Jakarta, Selasa (29/12).

Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) membuat dinamika perpolitikan nasional. Romi menyebutkan, Presiden tak turut langsung di dalam menentukan komposisi KP3. Mantan gubernur DKI Jakarta itu, menurut Romi, menyerahkan sepenuhnya keputusan politis tersebut kepada semua elite ketua umum partai-partai anggota KP3.

Romi memandang, wajar saja bila dalam reshuffle jilid dua PAN meminta jatah kursi menteri. Namun, Romi menyarankan agar PAN membangun komunikasi yang intensif dengan para elite KP3, khususnya Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement