REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pada Ahad kemarin menjadi hari bersejarah RS Indonesia di Gaza, Palestina. Perjuangan tanpa lelah berbuah manis, rumah sakit hasil bantuan masyarakat Indonesia itu resmi beroperasi.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza secara resmi membuka dan mengoperasionalkan RS Indonesia. Pada dua hari sebelumnya, Kamis (24/12), Ir. Edy Wahyudi, Site Manager RS Indonesia, melaporkan Kementerian Kesehatan sudah melakukan uji coba kesiapan peralatan-peralatan medis di RS Indonesia dengan adanya tindakan operasi bagi tiga pasien yang berasal dari Gaza Utara.
Operasi dilakukan di Ruang Operasi Jawa 1 dan Ruang Operasi Jawa 2. Usai operasi pasien langsung dipindahkan dan diinapkan ke ruang rawat inap Batam yang berada di lantai 2 RS Indonesia.
Pada Sabtu kemarin, RS Indonesia sudah mulai menerima antrian pasien rawat jalan yang sementara masih dilayani di Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat Teungku Cik Ditiro RS INDONESIA karena Ruang Poliklinik masih dalam tahap persiapan untuk pembukaan. Sejak hari Sabtu – Minggu (26 – 27 Desember 2015), jumlah pasien rawat jalan yang berobat ke RS Indonesia sudah mencapai 312 orang. Ruang Rawat Inap dan ICU pun mulai terisi pasien.
RS Indonesia icetuskan pada Januari 2009, kemudian pembangunan fisik RS Indonesia dimulai pada Mei 2011. Pembangunan selesai pada pertengahan tahun 2014 yang dilanjutkan dengan pengadaan alat kesehatan, furniture serta instalasi listrik, oksigen, telepon, internet, dan lainnya yang dimulai sejak November 2014 hingga Desember 2015.
Rasa syukur tak terhingga dan haru yang luar biasa ketika melihat RS INDONESIA mulai dipenuhi oleh tenaga medis dan para pasien yang mengantri untuk mendapatkan pengobatan. Alat-alat medis canggih dan modern pun, akhirnya mulai digunakan dan dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis terbaik bagi warga Gaza.
"Terima kasih dan selamat kepada rakyat Indonesia atas beroperasinya RS Indonesia di Gaza, Palestina. Semoga semua doa, donasi, jerih payah dan keikhlasan, menjadi amal baik yang terus mengalir bagi para relawan dan donatur serta seluruh pihak yang telah terlibat dan mendukung program ini," kata MER-C.