REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Menteri Informasi dan Budaya Nigeria, Lai Mohammed mengatakan pada hari Selasa (29/12) kelompok radikal Boko Haram sebagian besar telah dikalahkan. Meskipun serangan telah menewaskan puluhan orang di Timur Laut Volatile.
"Boko Haram sebagian besar telah dikalahkan. Mereka tahu mereka sedang dalam perjalanan keluar," kata Lai Mohammed kepada wartawan di Lagos, Selasa (29/12).
Lai Mohammed menambahkan kelompok radikal tersebut meluncurkan pemberontakan selama enam tahun ke belakang. Dalam pemberontakan dan serangan tersebut, setidaknya 20 ribu orang telah tewas dan ratusan perempuan diculik. Namun serangan Boko Haram terhadap pemerintah Nigeria semakin lama, semain melemah.
"Mereka tidak memiliki kapasitas untuk memulai serangan menghebohkan seperti masa lalu. Kami telah berhasil mencabut mereka. Masalah kita sekarang adalah bagaimana untuk memukimkan kembali para pengungsi internal," kata dia.
Sementara Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari menetapkan batas waktu untuk membasmi kelompok Boko Haram sampa tangga 31 Desember. Dia mengatakan secara teknism kelompok Boko Haram telah dikalahkan.
Namun pada kenyataanya beberapa bulan lalu, serangkaian serangan terjadi di kota utara Nigeria. Karena itu, penduduk Nigeria mempertanyakan tentang pernyataan pemerintah itu. Sedikitnya 30 orang tewas setelah pembom menyerang sebuah pasar di kota Madagali di negara Adamawa.
Kemudian di negara bagian Borno, kelompok radikal melepaskan tembakan dan meledakan sebuah masjid di kota Maiduguri. Namun tidak ada yang mengaku kedua serangan itu, terkait dengan Boko Haram. Berbeda dengan negara Nigeria yang berhasil menekan kelompok radikal. Kelompok Boko Haram mulai memperluas jaringan di negara Chad, Kamerun dan Niger.