Rabu 30 Dec 2015 09:45 WIB

Polisi Terus Sweeping Terompet Sampul Alquran di Klaten

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Intel Korem 162/Wira Bhakti menunjukkan kertas bahan terompet sampul Al Quran bertuliskan Kementrian Agama RI Tahun 2013 saat diamankan di Kantor Intel Korem 162/Wira Bhakti Mataram, NTB, Selasa (29/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Anggota Intel Korem 162/Wira Bhakti menunjukkan kertas bahan terompet sampul Al Quran bertuliskan Kementrian Agama RI Tahun 2013 saat diamankan di Kantor Intel Korem 162/Wira Bhakti Mataram, NTB, Selasa (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Polsek Kota Klaten terus melakukan sweeping terhadap pedagang dan perajin musiman, maupun mini market, penjual terompet terbuat dari bahan sampul Al Qur'an. Sejumah orang terperiksa, berikut bahan baku kertas maupun berupa terompet dijadikan barang bukti (BB) pemeriksaan.

''Kita melakukan sweeping sebagai antisipasi, jangan sampai menimbulkan kasus SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan), dan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban jelang perayaan tahun baru,'' kata AKP Warsana, Kapolsekta Klaten, Jateng, Rabu (30/12).

Puluhan terompet tahun baru bermotifkan tulisan huruf Arab disita Polsekta Klaten. Ini hasil operasi pedagang musiman di Alun Alun, perajin, dan mini market. Barang bukti terompet tak hanya berkulit sampul Al Qur'an saja. Tapi, juga tulisan Arab Asmaul Husna (nama-nama baik Allah), dan Shalawat Nabi Muhammad SAW.

Polisi berhasil mengusut pembuat terompet beralamat di Gang Ireng, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Setelah dicek, perajin sudah kabur. Dan, produksi terompet sudah disetor ke pengecer maupun pedagang musiman.

Sweeping dilakukan, kata Warsana, merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolda Jawa Tengah melalui Polres Klaten. Sehingga Polsekta Klaten beserta seluruh jajaran Polsek di 26 kecamatan di Klaten juga melakukan kegiatan serupa.

Hasil sweeping yang dilancarkan Polres Wonogiri membuahkan hasil menggembirakan. Polisi berhasil mengamankan 2,3 ton kertas bahan baku terompet bertuliskan huruf Arab. Barang tersebut disita dari seorang perajin sentra mainan anak dan terompet di Kecamatan Bulukerto.

Menurut Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, awalnya bahan baku terompet bertuliskan huruf Arab dan kaligrafi dari Kendal. Setelah diselidiki berasal dari Kabupaten Wonogiri. Perajin terompet sini mengaku disuplai dari sebuah CV dari Semarang.

Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, dikenal sentra kerajinan mainan anak dan terompet. Polisi menyita bahan baku maupun terompet jadi. Tiga orang, berikut tujuh perajin diperiksa. Sebagian dari mereka mengaku memperoeh bahan baku dari Solo.

Pemeriksaan awal, JW diketahui sebagai pemilik bahan baku di Bulukerto. G, pensuplai bahan baku tinggal dibelakang Rumah Sakit Kustati, Solo. K dan kawan-kawan dikenal sebagai perajin terompet. Mereka memperoleh pesanan terompet dari pemilik CV. Alur dan asal-muasal bahan baku, hingga distribusi terompet bermasalah tengah diselidiki.

Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah kasus ini masuk dalam tindak penistaan agama atau bukan. Pihaknya juga tengah melakukan upaya koordinasi dengan Kemenag Wonogiri.

''Kami imbau masyarakat  tidak terprovokasi. Saat ini masih menunggu saksi ahli dari Kemenag Wonogiri. Kasus ini akan kami tangani secara profesional,'' ujarnya.

Sementara Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, meminta warga masyarakat yang mengetahui terompet tahun baru bertuliskan huruf Arab melaporkan kepada polisi terdekat. Juga diminta masyarakat tak terprovokasi adanya peredaran terompet ini.

Polisi di sini menyita 34 terompet sitaan aparat Polsek Kota Klaten. Petugas lain juga menyita lagi BB 18 buah. Barang bukti beserta keterangan dari penjual sudah dikantongi. Adapun proses selanjutnya akan ditangani Satreskrim Polres Klaten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement