REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada Selasa (29/12), mengunjungi kota Ramadi sehari setelah mengklaim berhasil merebut kembali kota tersebut dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Namun anggota ISIS di lapangan menembaki helikopter yang ditumpangi Abadi. Seorang sumber mengatakan kepada Al Jazeera, anggota ISIS melepaskan tembakan dengan senjata kecil ke helikopter Abadi. Tapi jangkauan senjata tersebut tak terlalu jauh sehingga tak menimbulkan kerusakan pada helikopter.
(Baca: Militer Suriah Kembali Rebut Kota dari ISIS)
Abadi pun tiba dengan aman dan sehat bersama komandan militer dari komplek Universitas Anbar. "Perdana Menteri dan Kepala Angkatan Bersenjata Haider al-Abadi mengunjungi kota yang dibebaskan Ramadi," kicau Abadi di akun Twitternya.
Di Ramadi, Abadi mengucapkan selamat kepada pasukan keamanan yang masih menyisir jalan dan bangunan dari bom, jebakan atau militan yang bersembunyi. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (28/12), Abadi telah menggembar-gemborkan keberhasilan operasi militer membebaskan Ramadi dari ISIS.
(Baca: 10 Komandan ISIS Tewas Bulan Ini)
"2016 akan menjadi tahun kemenangan besar dan akhir, kehadiran (ISIS) di Irak akan berakhir. Kami akan membebaskan Mosul dan itu akan menjadi pukulan fatal dan akhir pada ISIS," ujar Abadi.
Namun meski Ramadi berhasil direbut pada Selasa, para analis mengatakan situasi kemanan di dan sekitar Ramadi masih tetap genting. Profesor Hubungan Internasional Universitas Waterloo Bessma Momani mengatakan, Ramadi merupakan kunci pengujian lapangan bagi pemerintah Irak.
"Ini jauh lebih mudah menaklukkan dari pada mempertahankan wilayah ini.
Baca juga: Roket Iran Jatuh Dekat Kapal Perang AS