Rabu 30 Dec 2015 14:37 WIB

Museum Sri Baduga Dilengkapi Multimedia Digital

Rep: Agus Yulianto/ Red: Maman Sudiaman
.Petugas museum memeriksa naskah kuno arab pegon di Museum Sri Baduga, Kota Bandung
Foto: dokrep
.Petugas museum memeriksa naskah kuno arab pegon di Museum Sri Baduga, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Museum Sri Baduga Bandung dalam waktu dekat ini akan dilengkapi lima unit multimedia digital. Kelima multimedia digital ini nantinya akan diisi 10 klasifikasi benda koleksi dari 7.000 kokeksi yang dimiliki Museum Sri Baduga Bandung. 

"Saat ini, masih diinstall dan diisi aplikasi yang diinginkan," ungkap Kepala Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga Bandung, Sajidin Aries, Rabu (30/12).

Menurut Sajidin Aries, multimedia digital yang didatangkan ini adalah mirip yang digunakan di Museum Nasional Jakarta. Hanya isinya saja yang beda. Dengan adanya lima multimedia digital ini, museum sebagai destinasi wisata akan semakin terwujud. 

“Kita akan mengisinya dengan sejarah Jabar, termasuk koleksi Museum Sri Baduga serta koleksi masterpeace yang jarang dipamerkan,” ujar Sajidin.

Selama ini, kata Sajidin, dari 7.000 koleksi yang museum, baru 20 persennya yang sudah dipamerkan. Namun dengan adanya multimedia digital ini, maka seluruh koleksi yang 7.000 itu bisa disaksikan oleh masyarakat luas. 

Insya Allah, di 2016, semua koleksi Museum Sri Baduga bisa disaksikan oleh masyarakat melalui multimedia digital,” katanya.

Dikatakan Sajidin Aries, kelima multimedia digital ini akan dipasang di ruang pamer dan lobi museum. Penyediaan lima multimedia digital ini, ujar dia, dipersiakan untuk museum night, yang akan mulai berjalan tahun depan. “Kita akan membuka program baru, yakni museum night sebagai pelayanan prima kami,” ujarnya.

Dikatakannya, museum night ini sebagai terobosan baru, juga untuk antisipasi para pengunjung ke museum yang datang kemalaman, terutama dari luar daerah. Kasus ini sering terjadi, sehingga pihaknya harus buka hingga larut malam. “Atas dasar itu, kami berencana  membuka museum night," katanya.

Untuk operasional lima multimedia digital ini sepenuhnya dilakukan oleh pemandu museum, yang saat ini tengah mendapat pelatihan. Pengunjung, kata Sajidin Aries, bisa melihat dan menyentuh multimedia digital tersebut, namun tidak bisa mengoperasionalkan.

“Hanya pemandu yang bisa mengoperasionalkan multimedia digital tersebut sambil menerangkan koleksi museum yang ada di alat tersebut,” ujarnya. 

Sedangkan untuk jumlah pengunjung museum Sri Baduga selama 2015 sudah mencapai 134.000 pengunjung. Menurut Aries, jumlah tersebut sudah melebihi target yang ditetapkan, yakni 120 ribu pengunjung. “Mudah-mudahan dengan adanya multimedia digital ini, jumlah pengunjung akan semakin meningkat,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement