Rabu 30 Dec 2015 15:30 WIB

PPP Desak Jokowi Ikut Selesaikan Peredaran Terompet Sampul Alquran

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut menyelesaikan kasus peredaran terompet yang terbuat dari sampul Alquran.

Ia mengatakan, Presiden Jokowi dapat memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan untuk mengatasi masalah ini dengan serius.

"Jangan sampai masalah ini diabaikan karena ada gejala yang sangat tidak baik," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (30/12).

Djan melihat ada upaya membenturkan Jokowi dengan umat Islam di balik kasus ini. Sebelum beredarnya terompet kontroversial ini, ada oknum yang mencoba mengadu domba partai Islam dan membenturkan Jokowi dengan partai Islam tersebut.

Namun saat upaya itu tidak mempan, oknum tersebut menggagas pebuatan terompet yang berasal dari sampul Alquran. Bukan tidak mungkin ada upaya-upaya lain yang mencoba mengkerdilkan umat Islam.

"Kalau Pak Jokowi tidak bertindak tegas, kami khawatir akan menyebabkan gerakan Islam yang nanti melawan beliau. Ini yang kami tidak mau," jelasnya.

Djan ingin melihat pemerintahan berjalan stabil, kuat dan didukung umat Islam yang jumlahnya mencapai 85 persen dari total seluruh penduduk Indonesia. Djan merasa kasihan apabila Jokowi dibenturkan dengan jumlah umat Islam yang begitu besar ini.

Untuk itu, sebaiknya Jokowi ikut serius menangani kasus ini agar apapun tujuan oknum yang menyulut konflik negatif ini dapat digagalkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement