Rabu 30 Dec 2015 17:54 WIB

Soal Terompet, Jimly: Segera Tindak Pelakunya, Jangan Dibesar-besarkan

Rep: c39/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyampaikan pandangannya pada acara Konpers ICMI mengenai Refleksi Akhir Tahun dan Pengenalan Pimpinan Pusat ICMI Periode 2015-2020, di Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menyampaikan pandangannya pada acara Konpers ICMI mengenai Refleksi Akhir Tahun dan Pengenalan Pimpinan Pusat ICMI Periode 2015-2020, di Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ditemukannya terompet berbahan sampul Alquran di berbagai daerah mendapat tanggapan dari Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia  (ICMI) yang baru,  Prof. Jimly Asshiddiqie.  Ia mengatakan, jika masalah ini terus dibesar-besarkan akan membuat masyarakat muslim semakin emosi.

“Kalau yang begini-begini makin dibesarkan makin jadi. Jelas itu salah, jadi jika salah harus ditindak saja, oleh polisi sudah ditangani,” katanya saat menggelar Refleksi Akhir Tahun di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (30/12)

Menurut aturan yang berlaku, kata dia, semua bekas kertas cetakan Alquran seharusnya dibakar. Jika ada terompet yang menggunakan Alquran, kata dia, berarti sudah ada yang melanggar aturan tersebut.

“Sisa-sisa kertas mushaf Alquran yang tidak dipakai harus dibakar, aturanya begitu. Kalau itu ada yang pakai berarti itu melanggar, jadi ditindak saja,”

Namun, mengenai peristiwanya, kata Prof. Jimly,  tidak perlu untuk dibesar-besakan bahwa seakan-akan ada kesengajaan, karena hal itu bisa menambah emosi umat Islam.  “Masyarakat Indonesia masih sangat emosional dalam beragama,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement