REPUBLIKA.CO.ID, Pada 7 Januari 1999, Bill Clinton secara resmi didakwa karena berbohong dibalik sumpah dan menghalangi terungkapnya kasus pribadinya. Ia mengatur agar Kongres berusaha menghapus kasus perselingkuhannya.
Lima pekan kemudian, Senat memberikan suara apakah akan melengserkan Clinton dari kantornya. Jaksa membutuhkan mayoritas dua pertiga suara untuk menghukum Clinton, tapi gagal. Sebanyak 45 Demokrat dan 10 Republik menyatakan Clinton tidak bersalah.
Rakyat Amerika tidak menyukai skandal seks yang dilakukan presidennya itu. Namun, di bawah kekuasaan Clinton rakyat AS menikmati perdamaian dan kesejahteraan ekonomi lebih besar dibandingkan periode sebelumnya.
Pada November 1995, Clinton memiliki hubungan gelap dengan Monica Lewinsky (21 tahun) yang saat itu bekerja sebagai pegawai magang. Selama lebih dari setengah tahun keduanya melakukan puluhan petemuan seksual di Gedung Putih. Pada 1996, Lewinsky dipindahkan ke Pentagon.
Musim panas itu di Pentagon, ia mengaku kepada rekan kerjanya Linda Tripp tentang hubungan gelap tersebut. Pada 1997, Tripp mulai diam-diam merekam percakapan dengan Lewinsky saat memberikan rincian tentang perselingkuhannya dengan Clinton.
Selain Lewinsky, Paula Jones juga menjadi korban Clinton pada 1991 saat Clinton masih menjabat sebagai Gubernur Arkansas. Paula melalui pengacaranya menggugat presiden atas tuduhan pelecehan seksual.
Selanjutnya: Setelah 800 Tahun, Menara Pisa Ditutup untuk Umum
Ikuti Whatsapp Channel Republika