Kamis 31 Dec 2015 06:16 WIB

Apindo: Industri Masih Hadapi Beban Berat

Industri manufaktur
Foto: Prayogi/Republika
Industri manufaktur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sektor industri khususnya yang bergerak di sektor manufactur masih mengalami beban  cukup berat saat memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016.

"Tahun Baru 2016 ini awal berlakunya MEA, persaingan kian berat. Di sisi lain industri khususnya manufaktur masih mengalami beban yang tidak ringan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Wijaya di Bandung, Rabu.

Deddy menyebutkan, terdapat beberapa faktor yang masih jadi kendala para pelaku usaha dan industri khususnya di wilayah Jabar. Salah satunya adalah biaya yang masih tinggi baik dalam proses perizinan maupun biaya operasional dan transportasi.

Ia mangakui pengurusan perizinan sekarang lebih mudah daripada kondisi sebelumnya dengan biaya pun relatif lebih murah. Namun masih ada beberapa hal yang masih menyebabkan terjadinya biaya tinggi dalam pengurusan perizinan.

"Bagi industri atau pengusaha yang memiliki dokumen lengkap sebagai persyaratan perizinan, pengurusan izinnya memang cepat dan berbiaya tidak tinggi. Tapi, lain halnya bagi yang pelaku usaha dan industri yang belum memenuhi kelengkapan dokumen," katanya.

Guna memenuhi kelengkapan dokumen tersebut, kata dia para pelaku usaha dan industri harus meminta bantuan konsultan dengan biaya yang tidak murah. Selain itu untuk mengurus dan memenuhi kelengkapan dokumen pun butuh waktu yang tidak sebentar. "Setidaknya, butuh waktu dua bulan untuk memenuhi kelengkapan dokumen," kata Deddy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement