Kamis 31 Dec 2015 06:07 WIB

Program Tahfiz di Madrasah Cetak Kader Ulama

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
menghafal Alquran
Foto: PPPA Daarul Quran
menghafal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program tahfiz di madrasah dinilai penting untuk mencetak kader ulama yang mempunyai kapasitas pemahaman Alquran secara kaffah.

"Program ini merupakan jawaban atas kekhawatiran beberapa pihak akan adanya krisis ulama di masa depan karena derasnya arus modernisasi dan globalisasi," ujar Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan sambutan dalam wisuda tahfiz madrasah di GOR Amongrogo, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menilai, menjadi hafiz (penghafal Alquran) merupakan prestasi dan kemampuan luar biasa. "Karena tidak semua orang bisa melakukannya," kata Menag.

Wisuda tahfiz madrasah diikuti 200 siswa yang berasal dari jenjang pendidikan raudhatul athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebanyak sembilan siswa RA tercatat hafal juz 30, 29 siswa MI hafal lima sampai 30 juz, 31 siswa MTs hafal 20-30 juz, dan 131 siswa MA hafal 30 juz Alquran.

Menurut Menag, untuk mencetak kader kiai dan ulama dibutuhkan generasi yang paham dan hafal Alquran. "Maraknya kemerosotan moral yang terjadi dewasa ini, karena masyarakat Muslim mulai enggan mengkaji dan mengaji Alquran,'' kata menag.

Menurut menag, Alquran cenderung tidak dibuat pedoman hidup dan hanya menjadi penghias rumah. ''Karena itu, surau, mushala, dan masjid harus dihidupkan kembali dengan kegiatan tadarus Alquran,'' jelas menag.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement