REPUBLIKA.CO.ID, Memberi kebahagiaan pada anak melalui game di tablet adalah hal yang lumrah. Hanya saja pengawasan harus dipastikan dengan baik. Bukan sekadar konten yang tidak sesuai dengan anak, tapi juga kerugian uang bisa saja timbul.
Seperti yang terjadi pada Mohamed Shugaa, seorang ayah di Crawley, West Sussex, Inggris. Ia terperanga ketika melihat tagihan kartu kreditnya mencapai lebih dari 3.000 poundsterling (sekitar Rp 61 juta). Padahal sepengetahuannya ia tidak pernah bertransaksi sebesar itu.
"Ketika saya tidak bisa menggunakan (kartu kredit,red) untuk bertransaksi, saya menelepon pihak Bank. Mereka kemudian bertanya apakah saya menyadari jika telah terjadi transaksi sebanyak lebih dari 60 kali di iTunes selama periode 13 hingga 18 Desember," kata dia seperti dikutip dari The Sun, Kamis (31/12).
Karena tidak memahami apa yang disampaikan, Shugaa akhirnya melihat secara online daftar transaksi. Di situ ia melihat bahwa terjadi transaksi untuk game online.
"Saya sangat marah. Saya pria berusia 32 tahun, apa yang membuat Apple berpikir bahwa saya akan menghabiskan ribuan pound hanya untuk membeli dinosaurus dan upgrading game?," kata dia.
Setelah diselidiki, rupanya tagihan tersebut datang lantaran anaknya, Faisall (7 tahun) melakukan upgrade game virtual mengenai Dinosaurus bernama Dino Bucks di iPad milik Shugaa. Faisall tidak menyadari bahwa koin dalam game yang digunakan untuk melakukan upgrade akan ditagihkan secara nyata ke kartu kredit ayahnya.