REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Memensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan dalam data Susena BPS 2012, 2,5 persen dari penduduk Indonesia merupakan kaum difabel.
Hanya 17,58 persen dari 6.008.640 difabel yang memiliki alat bantu. Menurut Khofifah, alat bantu disabilitas tentu sangat dibutuhkan karena merupakan media optimalisasi mobilitas personal bagi para penyandang disabilitas.
Dibutuhkan juga penyediaan aksesibilitas yang memadai agar fungsi sosial kaum difabel yang mengalami keterbatasan fisik, mental, sensorik, dan intelektual dalam jangka waktu tertentu benar-benar dapat diwujudkan negara.
"Rencana Aksi Nasional (RAN) HAM sudah ditetapkan dan RUU Penyandang Disabilitas sampai saat ini juga masih diproses. Lebih dari itu, upaya pemerintah, perusahaan swasta, serta masyarakat juga terus digelorakan menuju Indonesia yang semakin ramah terhadap penyandang disabilitas," kata Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.idbelum lama ini.
Sebagai langkah awal, di acara Meretas Jalan Sejahtera Penyandang Disabilitas yang digelar Kementerian Sosial RI di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta Pusat, Senin (28/12) Kemensos menyalurkan sejumlah alat bantu disabilitas, pameran foto jurnalis, serta uji coba mobil akses dan mobil lifecare.
Sebanyak 5000 alat bantu hasil kerja sama dengan Alfamart, Forum Wartawan Sosial, Yayasan Berani Bhakti Bangsa, Yayasan Kasih Tuna Daksa, Yayasan Surya Kebenaran Internasional, akan disalurkan pada kaum difabel prasejahtera di seluruh Indonesia.