REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang massa mulai berdatangan menuju Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (31/12). Menjelang waktu shalat Isya setiap sudut masjid sudah terisi oleh jamaah yang sudah lebih dulu datanga.
Jamaah dari berbagai latar belakang dan usia bersama-sama mencari tempat nyaman untuk mengikuti Dzikir yang akan berlangsung sampai waktu dini hari. Selain sibuk menuntun putra-putrinya, mereka juga sibuk menenteng barang bawaannya. Namun, semangat terpancar dari wajah mereka.
"Hayo cepat de, nanti kita tidak kebagian tempat loh," kata Ibu muda menuntut anaknya ketika manaiki anak tangga Masjid At-Tin. Ibu muda yang berusia kisaran 25 tahun ini bernama Savina. Saban tahun, dia sering mengikuti agenda tahunan yang diselenggarakan Republika.
"Dari sebelum nikah saya udah ikut agenda ini," katanya kepada Republika.co.id.
Tahun kedua setelah menikah, Savina datang bersama suami dan anaknya ke Masjid At-Tin.Dia berharap dengan mengikuti kegiatan seperti ini hidupnya selalu mawas diri. "Daripada hura-hura di luar mendingan kesini," katanya.
Pengakuan Savina memang tidak dusta, meski Dzkir Nasional Republika digelar hanya setiap tahun sekali, dia tahu betul mana acara yang paling disukainya. Sesi muhasabah selalu menjadi momentum yang ditunggunya. "Saya suka acara pas semua orang pada nangis."