REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam tahun baru dimanfaatkan sejumlah warga untuk meraup rezeki. Di seputar Kawasan Silang Monas, parkir liar pun menjadi fenomena ibu kota yang kerap mewarnai pergantian tahun.
Para penjaga parkir pun tak ragu mematok harga mahal untuk pengguna sepeda motor. Rizki (26 tahun) salah satunya. Pria asal Temanggung, Jawa Tengah ini mematok harga Rp 8.000 per motor. Harga tersebut merupakan harga kesepakatan dari orang orang yang menjaga parkir liar di sekitar kawasan itu.
Rizki mengaku tak khawatir jika ada petugas dinas perhubungan yang menegurnya. Menurutnya, penaikan harga parkir wajar terjadi di waktu waktu tertentu. Apalagi kantung parkir yang disediakan pemerintah sudah tak mencukupi.
Fenomena parkir dadakan pun dimanfaatkan oleh banyak orang. Beberapa jalan yang ditutup menyebabkan orang tidak bisa memasuki kantong parkir. Sedangkan kantung parkir resmi Monas dan Gambir juga sudah penuh. Menurut pantauan Republika, antrean menuju pintu masuk parkir gambir mengular hingga pertigaan arah menuju balai kota.
(baca: Jukir Nakal Ditertibkan).
Meski terbilang mahal, namun parkir liar ini menjadi pilihan tersendiri bagi para pengguna kendaraan bermotor. Reza (33) mengaku lebih memilih parkir diluar daripada parkir di lapangan irti atau gambir."Nanti keluarnya susah, ribet mending parkir sini. Macet juga," ujar Reza.
Pantauan Republika, Wilayah Tugu Tani hingga arah Harmoni padat merayap. Kepadatan juga ditambah karena banyak orang yang berjualan terompet dan bando kela kelip di pinggir jalan.