Jumat 01 Jan 2016 08:30 WIB

Komnas HAM Sesalkan Pernyataan Kapolda Metro Soal Sanksi Mutasi ke Papua

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hazliansyah
Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution (kiri) menyampaikan pemaparannya saat berdiskusi dengan tema Intoleransi di Tolikara yang diadakan di Jakarta, Jumat (11/9).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Faris
Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution (kiri) menyampaikan pemaparannya saat berdiskusi dengan tema Intoleransi di Tolikara yang diadakan di Jakarta, Jumat (11/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengkritisi pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian soal rencana pemberian sanksi bagi anggotanya yang bekerja malas-malasan berupa mutasi ke daerah seperti di Sinak, Papua.

Di daerah itu, kata Tito, hanya satu bulan sekali melihat pesawat sehingga anggotanya bisa belajar mengenai kerja keras polisi di daerah tersebut.

Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution berharap orang sekelas Kapolda Irjen Tito Karnavian tidak pernah berujar seperti itu.

"Karena beliau pasti paham bahwa ujaran semacam itu tidak sebangun dengan perspektif HAM," ujarnya dalam siaran pers, semalam.

(baca: Kapolri Perintahkan Semua Kapolda Antisipasi Terorisme)

Namun, kata Maneger, sekira benar Kapolda Metro Jaya berujar seperti itu, maka sungguh memprihatinkan.

"Maksud hati ingin membangun sistem reward and punishment bagi anggotanya, tapi ujaran itu justru berpotensi memberi kesan bahwa Papua itu hanya tempat buangan bagi anggota kepolisian yang pemalas," ujarnya.

Pernyataan tersebut juga berpotensi memberi kesan merendahkan martabat kemanusiaan orang papua. Maneger berharap Kapolda tidak benar-benar bermaksud demikian.

Menurut dia, pejabat publik seperti juga Kapolda Metro Jaya, di samping harus memahami perspektif HAM sehingga berhati-hati dalam berujar, namun juga harus rendah hati meminta maaf kepada publik khususnya masyarakat Papua. Yang terpenting berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama di masa mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement