REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadikan kawasan Raja Ampat sebagai lokasi wisata yang eksklusif. Tujuannya demi menjaga kelestarian ekosistem yang ada.
"Seperti ada kuotanya, biar hutan dan lautnya tidak rusak," ujar Presiden di Dermaga Waiwo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/1).
Kendati ingin lokasi wisata yang tersohor dengan keindahan alam bawah lautnya tersebut jadi kawasan eksklusif, Jokowi tetap meminta agar fasilitas pendukung lain disiapkan, mulai dari bandara, perpanjangan runway dan terminal. Selain itu, Jokowi juga meminta kapal laut disiapkan untuk akses antarpulau.
"Kalau kapal tidak ada, akan mahal sekali," kata Presiden.
Sebelum mengunjungi Raja Ampat, Presiden telah berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Setelah melihat potensi pariwisata di dua lokasi tersebut, Presiden optimis dalam dua-tiga tahun mendatang target 20 juta wisatawan dapat terwujud.
"Destinasi sebagus ini kita punya banyak. Kalau kita tidak dapat 20 juta (wisatawan), kebangetan. Negara tetangga 24-27 juta," ujarnya.