REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Muhammad Arifin Ilham memastikan ada unsur kesengajaan sampul Alquran digunakan sebagai bahan baku trompet tahun baru. Untuk itu dia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus penistaan terhadap agama Islam ini.
“Selidiki alurnya siapa di belakang ini semua,” kata Ustaz Arifin Ilham saat menghadiri Dzikir Nasional, Kamis (31/12) malam.
Dalam menghadapi kasus seperti ini kata Ustaz Arifin Ilham, umat Islam sudah cukup toleransi dan menghormati setiap perbedaan, akan tetapi masih ada saja pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi seperti sekarang ini.
“Akan tetapi Islam jangan terus dijadikan alat politik. Kita minta kepada penegak hukum untuk menindak tegas pelakunya,” ujar Ustaz Arifin Ilham.
Ustaz Arifin Ilham berharap, setelah mendapatkan aktor intelektualnya, para penegak hukum harus menindak tegas. Karen, jika tidak memberikan sanksi seberat-beratnya terhadap pelaku akan memperkeruh suasana dan mejadi gerakan nasional umat Islam.
“Umat Islam akan tumpah ruah marahnya. Karena Alquran sebagai kitab suci, kitab kemulian dan pedoman hidup yang menyelamatkan kita dunia akhiran diremehkan,” kata Ustaz Arifin Ilham.
Akan tetapi, kata Ustaz Arifin Ilham, momentum seperti ini juga bisa menjadi muhasabah bagi umat Islam untuk kembali kepada Alquran di dalam kehidupannya sehari-hari, dengan demikian Islam tidak lagi dilecehkan oleh umat lain. “Mungkin keadaan ini karena kita menjauhkan diri dari Alquran,”
Untuk itu dia meminta umat Islam semangat terus ditambah dalam membaca, memahami, mengamalkan dan mengajarkan Alquran di manapun berada. Dengan menghidupkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. "Maka secara dengan sendirinya orang tidak berani lagi melecehkan Alquran.