REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG --  Pemimpin Korea Utara memberikan pesan tegas pada pidato perayaan tahun baru, Jumat (1/1). Dalam pernyataannya, Kim menegaskan, ia siap untuk bertempur jika ada provokasi dari pihak luar.

"Kami akan terus bekerja secara sabar untuk mencapai perdamaian di Semenanjung Korea dan stabilitas di kawasan. Namun jika invasi dan provokasi dari pihak luar yang mengganggu kami, kami tidak akan memberikan maaf dan merespon tanpa ampun, perang suci keadilan."

Propaganda semacam itu sudah sering dilakukan oleh Kim. Namun sejumlah pengamat memprediksi Kim akan menghindari provokasi berlebihan karena negara itu ingin memperbaiki hubungan dengan Korut dan juga Cina.

Hubungan Korut dan Cina sedikit dingin sejak Kim berkuasa pada 2011. Kendati muncul sinyal membaik setelah petinggi Cina menghadiri parade militer di Pyongyang pada Oktober lalu.

Baca juga, Kehebatan Agen Korut Bobol Detektor Kebohongan Korsel.

Dalam pidatonya, Kim tidak secara langsung menawarkan dialog ke Seoul dan Washington. Hanya saja, ia siap berdialog dengan siapapun yang tertarik dalam rekonsiliasi dan perdamaian Semenanjung Korea. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika