REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kepresidenan pemerintah Federal Nigeria baru saja mengklarifikasi tuduhan yang menyebut pemerintah federal melarang pemakaian hijab. Jilbab merupakan simbol pakaian kesopanan bagi Muslimah sehingga tidak mungkin dilarang.
Pernyataan tersebut dikeluarkan di Abuja pada Jumat (1/1) oleh Senior Asisten Khusus Media dan Publisitas Presiden, Malam Garba Shehu. Dia menjelaskan tuduhan tersebut tidak berdasar.
Dia mengatakan pemerintah di bawah pimpinan Presiden Muhammadu Buhari selalu menghormati hak-hak umat Islam. Selain itu, Nigeria sangat menjunjung tinggi kebebasan beragama.
“Semua akan dilakukan untuk menyeimbangkan kebutuhan keamanan nasional dengan hak dan kewajiban warga negara dalam memeluk agama mereka dilindungi undang-undang,” katanya, menurut Vanguard, Jumat (1/1)
Dia juga mengatakan hijab selama ini telah disalahgunakan oleh teroris untuk melakukan serangan bom bunuh diri kepada orang-orang yang tidak bersalah. Shehu dia meyakini hal itu melanggar ajaran Islam.
Bagaimanapun juga, dia mengaku tidak akan mengambil keputusan apapun tentang masalah ini tanpa melakukan konsultasi dengan semua pemangku kepentingan. Dia berjanji pemerintah akan mengatasi tantangan keamanan tersebut.
Baca juga:
'Kehidupan Sehari-hari adalah Perjuangan Bertahan Hidup'
Erdogan Sebut Sistem Kepemimpinan Hitler Efektif