REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Komunitas Muslim Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat, menyambut detik-detik perpindahan tahun dengan mengadakan Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) Kamis malam (31/12) hingga Jumat pagi (1/1). Kegiatan tersebut digelar di Masjid Indonesian Muslim Association in Amerika (IMAAM) Center, Washington DC, Amerika Serikat.
Novelis terkemuka Indonesia Habiburrahman El Shirazy tampil memberikan muhasabah bersama Imam Masjid IMAAM Center Imam Fahmi Zubir. "Al- Qur’an mengajarkan agar kita selalu ingat pergantian waktu setiap saat. Mukmin sejati menyadari berjalannya waktu, dan pergantian waktu setiap hari. Bukan hanya setahun sekali." kata novelis yang akrab dipanggil Kang Abik.
Alumnus Al Azhar University Kairo Mesir itu mengupas Surah Al-‘Ashr. “Allah bersumpah pentingnya waktu. Waktu adalah modal kita, umat manusia. Waktu yang kita lalui akan menentukan akhir kita kelak: surga atau neraka,” tuturnya.
Penulis novel “Ayat-Ayat Cinta” dan sejumlah novel best seller lainnya itu menegaskan tiga karakter orang yang tidak merugi, sebagaimana dikemukakan dalam Surah Al-‘Ashr. “Semua manusia yang melalui waktu akan merugi, kecuali yang beriman, beramal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran,” papar Habiburrahman.
Di tengah-tengah pengajian tersebut Kang Abik kembali melelang novel “Ayat-Ayat Cinta 2” yang baru saja diterbitkan oleh Republika Penerbit . Pada lelang tersebut terjual dua eksemplar dengan harga masing-masing 500 dolar AS. Dana tersebut seluruhnya disumbangkan untuk dakwah IMAAM Center.
Pada hari sebelumnya, Rabu (30/12), di tempat yang sama diadakan bedah novel “Ayat-Ayat Cinta 2” bersama Habiburrahman El Shirazy. Pada kesempatan tersebut juga diadakan lelang novel “Ayat-Ayat Cinta 2”. Hasilnya diinfakkan untuk kegiatan dakwah IMAAM Center.