REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Sedikitnya dua orang tewas dan 17 lainnya terluka dalam penembakan di Chicago pada perayaan tahun baru waktu setempat. Ini merupakan penembakan pertama di 2016 yang terjadi di Chicago Selatan.
Polisi setempat mengatakan seorang perempuan (34) berada di dalam rumahnya di blok 8000 Paxton Selatan ketika peluru datang melalui jendela di lantai dua dan menyerempet tangannya. Korban tersebut akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Advocate Trinity.
"Kami mendengar suara bermunculan dan saya kira suara itu melewati telinga kakakku," kata adik korban, Vianca Fisher seperti dilansir dari WLS-TV, Sabtu (2/1).
Dia mengangkat tangannya ke atas, dan peluru itu masuk dari jendela dan mengenai jarinya. Ruangan itu penuh dengan kerabat, termasuk anak-anak yang menonton malam perayaan tahun baru di televisi.
"Jika anak-anak ini berdiri di depan televisi, saya tidak tahu apa yang akan terjadi," kata Fisher.
Berselang dua jam kemudian, terjadi pembunuhan Chicago, yang menjadi pembunuhan pertama di 2016. Korban adalah Deandre Holiday (24), anggota geng yang terlibat percekcokan dengan pria lain di dalam bar. Pria tersebut menarik pistol dan menembakkan peluru ke dada Holiday. Ia pun melarikan diri.
Inspektur Kepolisian Chicago John Escalante mengatakan di 2015 banyak terjadi kasus kekerasan.
"Jika Anda lihat, setiap kota besar lainnya di seluruh negeri mengalami lonjakan dan peningkatan kejahatan kekerasan, bukan hanya di Chicago," ujarnya.
Departemen Kepolisian Chicago telah merilis angka kejahatan untuk tahun 2015. Data statistik menunjukkan pembunuhan di 2015 lebih banyak 50 kasus 2014. Kepolisian mencoba pendekatan yang lebih bahkan melaksanakan pelatihan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan dan pembunuhan.
Meski angka pembunuhan naik, Escalante mengatakan tingkat kejahatan turun di daerah lain, seperti kekerasan seksual dan perampokan. Namun tetap masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
"Kami memiliki banyak daftar apa saja yang harus dilakukan di beberapa komunitas di Chicago untuk membangun kepercayaan," ujar Escalante.