REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terompet dengan sampul Alquran memancing kemarahan umat Islam di Indonesia. Tujuan itulah yang hendak dicapai pelaku.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain, menganggap ada unsur kesengajaan yang sangat jelas atas ditemukannya terompet dengan sampul Alquran. "Kita tidak bisa pungkiri banyak orang yang tidak mau Indonesia maju," kata Tengku.
Ia melihat ada desain besar tentang penemuan terompet bersampul atau bertuiskan ayat Alquran. Karena banyaknya penemuan lain yang serupa. Penemuan sepatu, celana, permen sampai terompet bertuliskan ayat Alquran merupakan hal yang tidak mungkin dilakukan tanpa disengaja atau disadari pembuatnya.
Tengku menerangkan tidak mungkin ada orang Indonesia yang tidak mengetahui tulisan Alquran atau setidaknya tulisan Arab, sekalipun orang itu bukan pemeluk agama Islam. Sekalipun orang yang membuat atau menemukan bukanlah umat Muslim, seharusnya bisa langsung bertanya kepada orang yang mengerti.
Banyak orang yang tidak menginginkan Indonesia maju, lanjut Tengku, dikarenakan negara ini sangat mampu menghidupi diri sendiri dengan kekayaan alam yang ada. Ia menambahkan mereka yang menyadari dan tidak suka akan hal itu, tentu berupaya memecah belah Indonesia, dengan mengadu domba kerukunan yang selama ini terjaga.