REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Pantaskah kita masuk surga? Pertanyaan ini kerap muncul. Sudah pantaskah kita berharap surga? Dengan apakah kita masuk surga?
Menurut General Manager Republika Penerbit Syahruddin El-Fikri, bicara pantas atau tidaknya seseorang masuk surga, ada dua jawabannya. Pantas dan tak pantas. Maksudnya apa?
“Ya, kita umat Islam ini, semuanya pantas masuk surga. Tapi di sisi lain, bila membawa amal, rasanya malu kalau kita ke surga dengan amalan kita,” ujar Syahruddin saat mengisi tausiyah di Masjid Kubah Mas Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/1).
Pantas masuk surga, kata Syahruddin, karena seorang Muslim yakin bahwa seluruh umat Islam itu akan masuk surga. Hanya saja, kapan masuknya?
“Ini yang jadi masalah. Sebab, orang yang masuk surga itu karena diri mereka bersih, suci, dan tak berdosa. Tentu saja, selama kita punya dosa, maka kita tak bisa masuk surga,” kata Syahruddin pada acara yang dihadiri sekitar seribu jamaah.
Syahruddin menambahkan, orang yang beriman dan Muslim, akan dimasukkan ke dalam surga, bila diri mereka sudah bersih dan suci dari dosa. “Jika masih ada dosa? Maka dirinya akan dibersihkan dulu dosa-dosanya sebelum dibawa ke surga,” tutur Syahruddin yang juga redaktur Harian Republika.
Syahruddin mengemukakan, bila seorang Muslim mengakui dirinya tidak pantas ke surga dengan amalannya , ini memang ada benarnya. Mengapa? “Ibadah kita seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, tak cukup membayar seluruh nikmat yang diberikan Allah,” kata Syahruddin yang juga ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Nururrahman Depok.