REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pengunjung di Wana Wisata Curug 7 Cilember, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, melonjak drastis selama musim liburan. Objek wisata air terjun dan konservasi alam itu dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
"Paling ramai kemarin, tanggal 1 Januari, mencapai 3.241 pengunjung," ujar Pengelola Wana Wisata Curug Cilember, Ade Ridwan Hanafi, Sabtu (2/1).
Padahal, kata Ade, jumlah pengunjung di hari biasa hanya berkisar antara 100-200 orang. Sementara, di akhir pekan fluktuasi pengunjung menjadi 500-1.000 orang.
Sejak 24 Desember, kisaran pengunjung berfluktuasi antara 2.000 sampai 3.000 orang. Harga tiket yang dipatok Rp 10 ribu dan Rp 13 ribu pada hari biasa dan akhir pekan, kini dinaikkan menjadi Rp 15 ribu,
Ade memerinci, pengunjung dapat merasakan langsung beragam wisata alam dan luar ruang di lahan seluas 5,9 hektare itu. Wisata alam tujuh air terjun, terapi ikan, edukasi konservasi alam, konservasi kupu-kupu, lahan perkemahan, penyewaan vila, hingga kegiatan luar ruang outbond seperti flying fox dan pendakian tersedia di sana.
"Mayoritas pengunjung hanya melihat sampai curug tujuh saja, pendakian paling jauh diperkenankan sampai curug dua, karena medan menuju curug satu terlalu berat," ucap Ade menuturkan.
Salah satu pengunjung, Ismu Estiwahyu (39 tahun), datang jauh-jauh dari DI Yogyakarta untuk melihat langsung Curug 7 Cilember. Selama liburan, ia mengunjungi adiknya yang tinggal di Depok.
Ismu tak keberatan meski harus menempuh perjalanan panjang selama empat jam dari Depok karena kondisi jalan yang macet. Ia tertarik datang karena informasi tentang pemandangan alami di Curug 7 Cilember dan mitos yang menyebutkan air terjun itu dulu merupakan tempat pemandian para putri dari Kerajaan Siliwangi.
"Kemarin waktu Tahun Baru ke Taman Safari, sekarang ke sini, cari suasana baru," ujarnya.