Sabtu 02 Jan 2016 23:38 WIB

ICMI Bantu Pemikiran Pembangunan Daerah

ICMI
ICMI

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Lebak siap membantu dapur pemikiran pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat banyak.

"Pemikiran kami sebagai mitra pemerintah daerah dapat mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat itu," kata Ketua Dewan Pakar ICMI Kabupaten Lebak Ahkmad Kusaeni SH, MA, saat menggelar Silatuhrahim di Pondok Pesantren Zamzam Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Sabtu (2/1).

Dalam silatuhrahim tersebut dihadiri ICMI Provinsi Banten Agus Nizar Vidiansyah dan Ketua ICMI Kabupaten Lebak Usep Mujani dan para pengelola pondok pesantren juga kalangan mahasiswa. Pada dasarnya ICMI Kabupaten Lebak berkomitmen ingin membantu pemikiran untuk pembangunan umat.

Dimana pembangunan umat tersebut sangat membutuhkan keterlibatan birokasi pemerintah daerah. "Kita siapapun yang terpilih dan dilantik pengurus ICMI nanti harus menjadikan dirinya bermanfaat untuk masyarakat juga birokrasi pemerintah setempat," katanya.

Menurut dia, dapur pemikiran tersebut bisa duduk bersama-sama dengan pemerintah daerah dan tidak menjadikan ancaman. ICMI siap bahu membahu untuk menggalakkan berbagai program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat banyak.

Apalagi, saat ini Kabupaten Lebak masuk daerah tertinggal di tanah air, sehingga diperlukan pemikiran-pemikiran yang bersifat konstruktif dan membangun. "Kami yakin ke depan Lebak terbebas dari ketertinggalannya dan bisa sejajar dengan daerah lainnya di Provinsi Banten," katanya menjelaskan.

Menurut dia, ICMI sangat mendukung pembangunan Gedung Museum Multatuli seluas 2.200 meter persegi di Kota Rangkasbitung. Pembangunan rumah "Max Havelaar" tersebut bisa dikenang sejarah masyarakat Lebak.

Dimana "Max Havelaar" seorang Asisten Residen Lebak 1850 yang mengangkat nasib buruk rakyat yang dijajah Belanda. Penindasan terjadi kaum bumi putra di daerah Kabupaten Lebak, mereka diperas oleh para mandor, para demang, dan para bupati.

Mereka keluarga para kuli tinggal di desa-desa sekitar perkebunan secara melarat dan ditindas dengan diperlakukan kurang adil oleh para petugas pemerintah setempat. "Kami berharap pembangunan sejarah itu dilengkapi dokumen tentang Multatuli juga benda peralatan tempo dulu juga dapat meluruskan tentang Max Havelaar.

Ia juga mengatakan, ICMI juga berkeinginan melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengupas masalah-masalah pembangunan, seperti sektor kesehatan, pendidikan, kemiskinan, pengangguran, perbankan, pemberdayaan ekonomi dan lainnya.

Kerja sama ini, kata dia, tentu berdampak positif untuk kemajuan Kabupaten Lebak, karena para anggota ICMI itu dari berbagai profesi, diantaranya peneliti, akademisi, ulama, jurnalis, pengasuh pondok pesantren dan lainnya.

"Kami siap menyumbangkan pemikiran untuk dijadikan kebijakan pemerintah daerah yang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat Lebak," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement