Ahad 03 Jan 2016 17:26 WIB

Atasi Lonjakan Arus Balik, ASDP Operasikan Kapal Besar

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Maman Sudiaman
Kapal Roro dipantau Dermaga II, Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Republika/Tahta Aidilla)
Kapal Roro dipantau Dermaga II, Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT ASDP Indonesia Ferry mengoperasikan kapal fery (roll on roll off/roro) besar di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni. Langkah ini dilakukan menyusul meningkatkan lonjakan penumpang di jalur penyeberangan tersebut pada arus balik liburan.

Peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan mulai terpantau Ahad (3/1) petang. Kendaraan pribadi dan bus angkutan umum, yang menuju Pelabuhan Bakauheni, terus bergerak ramai sejak Ahad siang hingga petang. Belum terjadi penumpukkan penumpang dan kendaraan. Penyeberangan dengan kapal roro masih berlangsung lancar dan normal.

Manajer Operasional PT ASDP-IF Bakauheni Lampung, Heru Purwanto, mengatakan untuk mengatasi lonjakan penumpang dan kendaraan pada akhir liburan sekolah dan akhir pekan, pihaknya mengoperasionalkan kapal besar. Menurut dia, puncak arus balik liburan ini akan terjadi pada Ahad malam.

"ASDP sudah menyiapkan untuk mengatasi lonjakan arus balik," katanya. ASDP menurunkan kapal feri berlambung besar. Kapal feri ini, akan mengangkut banyak penumpang dan kendaraan, untuk mengurangi penumpukkan penumpang dan kendaraan pribadi. (Baca juga: Kakorlantas: Tak Ada Kemacetan Parah pada Arus Balik)

Salah satu upaya memperlancar arus penyeberangan, ASDP menambah loket pembelian tiket untuk penumpang pejalan kaki, mempercepat layanan di pintu masuk pelabuhan (Tollgate) dari tiga menit menjadi 1,5 menit. Selain itu, ASDP mengoperasikan 27 kapal roro, dengan menurunkan kapal berlambung besar, seperti KMP Portlink dan KMP Darma Rucitra.

ASDP masih melarang bus melintas di peraian Selat Sunda sampai Ahad (3/1). Aktivitas kendaraan truk barang yang melintas akan kembali normal pada Senin (4/1) dini hari.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement