REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roni Pratika (27 tahun) warga Jalan Rawajati RT 3 RW 7, Kelurahan Rawajati, Pancoran Jakarta Selatan yang hilang terbawa arus Kali Ciliwung Sabtu (2/1) malam kemarin, jasadnya sudah melewati Pintu Air Manggarai. Informasi tersebut datang dari warga sekitar bantaran arus kali Ciliwung, Manggarai.
"Laporan dari warga yang melihat sekitar pukul 17.30 WIB tubuh korban sudah melintasi Pintu Air Manggarai," ujar Kepala Seksi Penyelamatan Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, Mochammad Arif kepada Republika.co.id, Ahad (3/1).
Setelah tim gabungan menerima laporan dari warga, mereka menyusuri arus Sungai Ciliwung di pintu air Manggarai. Kira-kira sekitar satu kilometer petugas gabungan tersebut melakukan penyisiran tubuh Roni."Tapi hasilnya kosong-kosong," ujar Arif. (Baca juga: Pencarian Jasad Roni Masih Berlangsung)
Karena hari sudah gelap, kata Arif pencarian raga Roni (27) pun dihentikan, dan baru akan dilanjutkan esok pagi. Rencananya, kata Arif, tim gabungan akan berkoordinasi dengan pihak Jakarta Barat, pusat kendali damkar, dan PMI Jakarta Barat.
Selain itu, sepanjang siang tadi kata dia pihaknya juga sudah memberikan informasi kepada seluruh warga sepanjang kali Ciliwung sampai Pasar Ikan Jakarta Utara bahkan para nelayan untuk memberikan informasi terkait tubuh salah seorang warga Rawajati yang hanyut tersebut.
"Sekarang pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi, tapi kalau malam nanti ada informasi dari warga yang menemukan lagi, tim kami akan siap mendatangi lokasi tersebut," jelas Arif.
Farhan, petugas Pintu Air Manggarai mengakui ada warga yang melaporkan hal demikian. Namun, ketika dirinya mengecek CCTV tidak ada tubuh yang terekam kamera CCTV Pintu Air Manggarai. "Tidak terekam di CCTV, kata warga sempat melihat bahu orang sebentar kemudian tenggelam lagi," ujar Farhan.
Setelah warga melihat, sempat dilakukan penyisiran sebentar akan tetapi tubuh Roni tetap tidak bisa ditemukan. Menurut Farhan, ini karena arus Sungai Ciliwung yang saat ini masih cukup. Dia juga mengatakan tidak mungkin untuk menutup Pintu Air Manggarai, karena meskipun masih dengan volume air siaga IV dengan arus yang cukup deras ini bisa menyebabkan kebanjiran.