REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga wanita mantan penyuka sesama jenis (lesbian) asal Jakarta mengikuti shalawatan dan santunan yatim di Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangnan, Kabupaten Cirebon, Ahad, (3/1). Mereka mengaku terketuk hatinya saat mengikuti shalawatan dan santunan yatim.
KH Ayip Abbas Abdullah Buntet Cirebon mengajak seluruh elemen untuk memperlakukan ketiganya dengan baik.
"Siapapun harus diperlakukan dengan baik, tak terkecuali mereka yang tenggelam di dunia hitam," katanya, Ahad, (3/1) dalam siaran persnya.
Ia mengatakan Agama adalah akhlak. "Marilah sama-sama kita berusaha memanusiakan manusia. Siapapun orangnya," ujarnya.
Imel (nama samaran), satu dari tiga wanita tersebut mengaku hidupnya saat ini lebih tenang. "Gelisah yang dulu selalu menerpa ketika di dunia lesbi, kini menghilang saat kembali ke agama," tuturnya.
Ia mengaku jiwanya menjadi tenang. Ada perasaan yang sulit digambarkan.
"Visual dosa saya tergambar dari kecil. Semua dosa terlihat nyata sekali, saya menyesal," tutur Imel.