Senin 04 Jan 2016 07:30 WIB

Trump Digunakan untuk Perekrutan Anggota Al Shabaab

Donald Trump
Foto: EPA/ERIK S. LESSER
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kelompok garis keras Somalia, Al Shabaab, menyiarkan film dokumenter penerimaan anggota  tentang ketidakadilan rasial di Amerika Serikat. Al Shabaab menampilkan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

Sebuah situs pemantau SITE, Sabtu (2/1) mengungkapkan, Trump, seorang konglomerat, developer dan mantan bintang "reality" televisi yang menjadi unggulan Partai Republik untuk menjadi Presiden AS berpidato dalam film berdurasi 51 menit itu. Pidato yang dikutip dari kampanye Trump 7 Desember lalu menunjukkan bagaimana Trump meminta Amerika Serikat melarang masuk semua Muslim. Dalam video itu, pendukungnya bersorak.

Saat berpidato,  Trump mengusulkan pembatasan Muslim memasuki Amerika Serikat menyusul pembunuhan 14 orang oleh pasangan teror di California. Itu ditunjukkan di antara dua cuplikan dari pemimpin pegaris keras kelahiran Amerika Serikat Anwar al-Awlaki, yang mengatakan Muslim di Amerika Serikat akan menghadapi pilihan di antara pergi ke negara Islam atau tinggal untuk melawan Barat.

Al-Awlaki dituduh Washington sebagai  tokoh utama Al Qaeda. Dia tewas akibat serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat di Yaman pada September 2011.Film itu disiarkan di Twitter pada Jumat oleh Yayasan Media al-Kataib, saluran tetap untuk bahan propaganda kelompok tersebut, kata SITE.

Seruan Trump melarang Muslim masuk Amerika Serikat dikecam oleh banyak politisi Amerika Serikat. Trump juga  memicu kritik dunia dan kalangan politisi AS bahwa pandangannya dapat digunakan sebagai propaganda oleh kelompok garis keras.

As Shabaab, yang berusaha menggulingkan pemerintah Somalia dukungan Barat dan memberlakukan hukum Islam secara ketat, memiliki hubungan dengan kelompok keras dunia Al Qaeda dan melancarkan serangan di Kenya dan Etiopia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement