REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok teroris ISIS kembali menayangkan video ancaman pada Ahad (3/1) lalu. Dalam video itu, ISIS mengancam akan menyerang Inggris.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, video itu memunculkan seorang pengeksekusi tanpa nama dengan aksen Inggris. Dia menyebut Perdana Menteri David Cameron sebagai "imbesil" sebelum mengeksekusi lima pria yang terlihat terbelenggu dan mengenakan pakaian oranye. Mereka dituduh memata-matai ISIS untuk Inggris.
Video itu diduga difilmkan di Raqqa, ibu kota de facto kelompok itu di bagian utara Suriah.
Bulan lalu Cameron mengatakan Inggris punya kewajiban moral dan tugas militer untuk menyerang ISIS di Suriah, sementara militer Inggris sudah memperluas serangan udaranya terhadap kelompok itu dari Irak ke Suriah, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
(Baca: ISIS Lakukan Serangan Terbesar ke Irak).