Senin 04 Jan 2016 14:19 WIB

Kelelahan, Pria Ini Meninggal di Peron Stasiun Senen

Rep: c 30/ Red: Indah Wulandari
Stasiun Kereta Api Senen Jakarta.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Stasiun Kereta Api Senen Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang pria meninggal tiba-tiba di peron 6  Stasiun Senen Jakarta Pusat, Senin (4/1) pukul 06.30 WIB.

"Korban diduga kelelahan karena baru datang dari Klaten Jawa Tengah," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Suyatno kepada Republika.co.id, Senin (4/1).

Korban bernama Supriyono (51) warga Ngentak  RT 15 RW 8 Brangkal, Karang Anom, Klaten, Jawa Tengah,  datang ke Jakarta bersama anaknya, Eka Putri Handayani (21). Menurutnya, setibanya Supri dan Eka di Stasiun Senen mereka hendak melanjutkan perjalanan ke arah Bekasi, sehingga mereka harus menunggu KRL tujuan Bekasi atau Bogor di peron 6.

"Saat sedang menunggu KRL, korban tiba-tiba terjatuh," ujar Kompol Suyatno.

Segera Eka dan petugas kereta membawa korban ke pos kesehatan Stasiun KA Senen. Sesampainya di pos kesehatan, oleh petugas dinyatakan korban sudah tidak bernyawa.

"Peristiwa ini ditangani oleh Polsek Senen dan setelah diperiksa tidak ditemukan bekas aniaya di tubuh korban," ujar Kompol Suyatno.

Setelah itu kata dia, korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement