Senin 04 Jan 2016 15:24 WIB

Patung Soedirman Baru akan Dibangun Ulang 2017

Rep: Eko Widiyatno / Red: Andi Nur Aminah
Patung Jenderal Besar Soedirman.
Foto: Antara
Patung Jenderal Besar Soedirman.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupatan Purbalingga tidak bisa segera membangun kembali patung Jenderal Soedirman yang tumbang, Ahad (4/1). Kemungkinan, pembangunan kembali patung tersebut baru bisa dilaksanakan pada 2017. Hal itu diputuskan setelah beberapa pimpinan SKPD di Pemkab Purbalinga, mengadakan pertemuan di Setda Purbalingga, Senin (5/1).

''Kita tidak mungkin membangun kembali patung tersebut tahun ini, karena APBD 2016 sudah disahkan. Kemungkinan baru pada 2017, patung tersebut bisa dibangun kembali,'' jelas  Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo, Senin (4/1).

(Baca Juga: Patung Jenderal Soedirman Roboh).

Dia menyebutkan, dalam pertemuan yang antara lain dihadiri pimpinan Dinas Pekerjaan Umum, Kabag Pembangunan, Kabag Hukum dan Kepala Kesbangpolinmas, dibahas beberapa hal. Selain membahas mengenai penyebab tumbangnya patung Jenderal Soedirman, juga dibahas mengenai kemungkinan pembangunan ulang patung tersebut.

Hasilnya, Rusmo mengatakan, untuk membuat kembali patung tersebut tidak bisa dilakukan pada 2016 ini juga. ''Untuk membangun kembali patung tersebut, dibutuhkan dana yang cukup besar. Untuk itu, tidak mungkin kita menggunakan dana dari APBD 2016 yang sudah disahkan,'' jelasnya.

Kabag Pemberitaan Humas Pemkab Purbalingga, Sapto Suhardiyo menambahkan, untuk membangun ulang patung tersebut juga dibutuhkan DED (Detail Engeneering Design) yang baru. Hal ini karena DED yang digunakan saat patung tersebut pertama dibangun pada 2004, tidak mungkin digunakan lagi karena situasi lingkungannya sudah berbeda. 

''Dana untuk menyusun DED ini, baru bisa dianggarkan pada APBD Perubahan 2016. Baru setelah DED selesai disusun, dana untuk pembangunan baru bisa dianggarkan dalam APBD 2017,'' jelasnya. 

Sapto memastikan, sejauh ini Pemkab memastikan di lokasi tersebut tetap akan dibangun kembali patung Jenderal Soedirman. Hal ini karena Jenderal Soedirman yang merupakan jenderal pertama Republik Indonesia dan merupakan Bapak TNI, sudah menjadi salah satu ikon Kabupaten Purbalingga. ''Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga. Karena itu, patung Jenderal Soedirman sudah menjadi ikon Kabupaten Purbalingga,'' jelasnya.

Rusmo menambahkan, dalam pertemuan yang dihadiri pimpinan SKPD terkait juga disepakati untuk tim teknis dan non teknis yang akan membangun ulang patung tersebut. Tim teknis akan mengkaji unsur-unsur material bagunan yang kelak akan digunakan untuk membangun ulang patung tersebut, sedangkan tim non teknis akan mengkaji unsur seni dan administrasi lainnya.

Mengenai penyebab tumbangnya patung tersebut, Rusmo menyebutkan, penyebabnya diduga karena pelapukan. Menurutnya, patung Jenderal Soedirman yang diresmikan 31 Desember 2004, merupakan patung yang terbuat dari bahan fiber. Dengan menggunakan bahan seperti ini, maka pelapukan akibat panas dan hujan, tidak mungkin dihindari.

(Baca Juga: Ini Penyebab Robohnya Patung Jenderal Soedirman).

Karena itu, dia meminta masalah tumbangnya patung Jenderal Soedirman tersebut, tidak perlu dikait-kaitkan dengan masalah yang irasional. ''Kejadian itu murni akibat pelapukan karena bahannya terbuat dari fiber. Tidak perlu dikait-kaitkan dengan pertanda apa pun,'' tegasnya.

Dia menyebutkan, patung Jenderal Soedirman yang dibuat di Purbalingga dan di Jakarta, memang didesain oleh seniman yang sama. Namun bahan yang digunakan untuk membuatnya jauh berbeda. Yang di Purbalingga menggunakan bahan fiber, sedangkan yang di Jakarta menggunakan bahan dari perunggu. ''Anggarannya juga jauh berbeda. Yang di Purbalingga hanya dibangun dengan biaya Rp 270 juta, sedangkan yang di Jakarta, kabarnya menelan anggaran sampai Rp 3,5 miliar,'' katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement