REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai banyak hal yang sebabkan tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia antara lain, kemudahan dan murahnya masyarakat dalam mendapatkan sepeda motor.
"Kedua, akibat layanan transportasi umum kian memburuk. Ketiga, penegakan hukum masih lemah," katanya, Senin (4/1).
Akibatnya, semakin banyak kendaraan pribadi di jalan, terutama sepeda motor, maka akan semakin sulit mengatur ketertiban di jalan raya. Begitu pun dengan tingkat kecelakaan yang tidak kunjung menurun, melainkan hanya naik turun.
Ia menambahkan, pencegahan dapat dilakukan dengan meregulasi kebijakan sepeda motor dan mempercepat penataan transportasi umum yang terintegrasi.
"Presiden harus dapat memaksa kepala daerah untuk memperbaiki transportasi umum di daerahnya," lanjutnya.
Menhub dan Mendagri, lanjutnya, seharusnya bekerjasama mengajak kepala daerah mengurus transportasi umum lebig serius.
"Diancam, jika tidak mau, tidak dikucurkan DAK misalnya. Pasti kepala daerah kelimpungan dan pusing tujuh keliling," sambung Djoko.
Ia juga meminta pihak kepolisian mengusulkan ke presiden agar percepat regulasi kebijakan sepeda motor. Merebaknya peristiwa begal sepeda motor, balap liar, pencurian sepeda motor, menurutnya akibat kebijakan yang salah terhadap sepeda motor.
"Saatnya dicanangkan darurat kecelakaan, karena korban tewas meregang di jalan raya sudah lebih dari korban narkoba setiap harinya," katanya menegaskan.