REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seorang jurnalis media cetak di Kabupaten Cianjur ikut menjadi korban kekerasan dalam bentrok antara demonstran dan polisi, Senin (4/1). Korban kini mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Dokter Hafidz, Cianjur.
Jurnalis tersebut adalah Guruh Permadi (32 tahun) wartawan Harian Pelita di Cianjur. Korban mendapat pemukulan dari oknum polisi Polres Cianjur pada saat meliput aksi demo terkait dugaan kecurangan pilkada di depan halaman Pemkab Cianjur.
‘’Sebelum dipukul, saya tengah mengambil gambar aksi unjuk rasa dengan kamera DSLR,’’ kata Guruh. Namun, tiba-tiba ada oknum polisi dengan membawa rotan mendekati dan memukul korban.
Guruh menerangkan, ia sudah mencoba menjelaskan bahwa dirinya adalah wartawan. Perkataan dari Guruh tidak didengarkan dan polisi masih melakukan pemukulan.
Menurut Guruh, ia beberapa kali mendapatkan pukulan dari oknum polisi tersebut. Beruntung, ia akhirnya ada yang menarik keluar dari kerumunan massa dan berhasil dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Guruh, ia masih menunggu proses tindak lanjut dari kasus pemukulan yang dilakukan aparat. Pasalnya, pada saat dipukul ia tengah menjalankan tugasnya sebagai jurnalis.