Senin 04 Jan 2016 21:43 WIB

Abu Bakar Digoda Perempuan Pembeli Kain

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Pedagang kain (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang kain (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sehari-hari, Abu Bakar memang dikenal dengan nama "Faraqna" oleh orang-orang di tempat dia berjualan. Karena suara itu datangnya dari gang kecil, dia mempercepat langkahnya sambil tergopoh-gopoh menggendong tas berisi kain faraqna. Setelah beberapa langkah, tibalah dia di tempat sumber suara.

"Silakan masuk dan tunggu di dalam," kata pemilik sumber suara tadi.

Abu Bakar sebagai penjual sudah terbiasa merespons semua panggilan, baik yang datangnya dari panggilan laki-laki maupun perempuan. Untuk itu, dia tidak kaget meski ternyata suara yang dia dengar kali ini adalah suara tunggal dari seorang perempuan. 

"Terima kasih," jawabnya. (Baca: Harum Kasturi Abu Bakar Menolak Zina)

Karena si pemilik rumah lama keluar, akhirnya Abu Bakar mendekatkan badannya ke bibir pintu yang sudah terbuka lebar. Hal itu dia lakukan agar hawa dingin yang ada di dalam ruangan bisa mengurangi panas dan dahaga yang sedang menguasai tubuhnya. Sembari mengipas-ngipas, akhirnya pemilik rumah itu keluar.

Abu Bakar kaget ketika melihat pemilik suara itu mengenakan pakai yang transparan, bagian ujung pakaiannya tersingkap-singkap dengan cara jalannya. Dengan suara menggoda, wanita itu bertanya sambil membolak-balik dagangan Abu Bakar. Akan tetapi, matanya terus menatap wajah Abu Bakar dengan mengumbar senyum menggoda.

Sambil menarik tangannya ke dalam ruangan. Wanita yang sudah berselok itu berkata.

"Aku memanggilmu, bukan untuk membeli apa yang kamu jual," bisiknya ke telinga Abu Bakar. "Akan tetapi aku memanggilmu karena aku menyukaimu," katanya, dengan bibirnya yang hampir menyentuh ujung telinga Abu Bakar.

Mengetahui bibir wanita itu hampir menempel di daun telinganya, Abu Bakar segera menggerakkan kepalanya. Hal itu ia lakukan demi menghindar dari sentuhan yang diharamkan Allah SWT. Abu bakar selalu menjaga perbuatan-perbuatan yang mendekati perzinaan.

"Wahai Abu Bakar rumah ini sekarang dalam keadaan kosong, maukah kamu melakukan sesuatu denganku," ajak wanita itu.

Sekarang, tubuh Abu Bakar dan wanita itu berhadap-hadapan. Wanita itu merangkul pundak Abu Bakar dengan mesra, sementara tubuh Abu Bakar tegang, berusaha melepaskan pelukan wanita itu.

Mengetahui permintaan itu sudah di luar batas maksud dan tujuan pertamanya. Akhirnya, Abu Bakar mengingatkan wanita itu jika ajakannya akan menyebabkan Allah SWT murka. Akan tetapi, semua nasihat yang disampaikan Abu Bakar tidak digubrisnya, dia malah semakin memaksa dan mengancam Abu Bakar jika tidak mau menuruti permintaannya.

Jika Abu Bakar tidak mau menuruti permintaannya, dia akan berteriak kepada semua orang dan menyampaikan kalau Abu Bakar telah masuk ke dalam rumahnya secara diam-diam karena ingin mengambil kesuciannya. Wanita itu yakin, warga akan percaya dengan apa yang disampaikannya karena Abu Bakar sudah ada di dalam rumahnya.

"Tentunya mereka tidak akan mencurigai aku yang meminta melakukan hal itu."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement