REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Sulistyo Pujo mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa dari Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) di Cianjur berlnagsung anarkis.
Dalam aksi unjukrasa menggugat dugaan kecurangan pilkada tersebut, massa Geram melakukan pelemparan darah bercampur zak kimia kepada anggota Polri yang melakukan pengamanan. Tak hanya itu, massa Geram juga mempersiapkan diri dengan bom Molotov.
‘’Darah bercampur zat kimia berbahaya sudah kita amankan. Demikian juga dengan bom Molotov yang diduga dipersiapkan massa Geram telah kita amankan,’’ kata dia kepada para wartawan, Senin (4/1). (Seorang Wartawan Terluka dalam Bentrokkan di Cianjur).
Menurut Pujo, darah bercampur zat kimia berbahaya dikemas dalam platik ukuran setengah kilogram. Sebagian kantong darah yang masih utuh telah disita polisi sebagai barang bukti. "Darah bercampur zat kimia ini akan kita cek ke laboratorium,’’kata dia.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, sejumlah personel polisi dan anggota Polwan mengalami luka-luka terkena lemparan batu dan benda keras lainnya. Selain itu, banyak anggota polisi yang terkena lemparan cairan yang diduga darah bercampur zat kimia berbahaya.
‘’Setelah terkena lemparan cairan berwarna merah anggota kita mengalami iritasi di bagian kulit. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit,’’ kata dia.