Senin 04 Jan 2016 22:28 WIB

Kemenpora Izinkan ISL Kembali Digelar, Asalkan..

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Gatot S Dewa Broto
Foto: REPUBLIKA/Israr
Gatot S Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyilakan PT Liga Indonesia menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2016. Asalkan permohonan tersebut harus disertai dengan persetujuan dari Tim Transisi Sepak Bola Indonesia.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan di Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, segala izin dan kegiatan sepak bola nasional masih di bawah tanggung jawab Tim Transisi. Itu selama SK Pembekuan PSSI masih berlaku.

"Prinsipnya nggak ada masalah kalau liga (ISL 2016) berjalan. Tapi sejauh itu harus ada rekomendasi dari Tim Transisi," kata Gatot ketika ditemui di Kemenpora, Jakarta, Senin (4/1).

Gatot yang juga merangkap jabatan sebagai Juru Bicara Tim Transisi itu mengatakan rekomendasi tersebut tak berarti ISL 2016 mengikut sertakakan tim tersebut sebagai penyelenggara kompetisi. Hanya, dia mengatakan, adanya permintaan resmi dari PT Liga kepada Tim Transisi itu sudah cukup untuk gelaran Liga Sepak Bola Nasional tersebut kembali diputar.

"Nggak usah muluk-muluk kok yang penting ada saja tebusannya dari (Tim Transisi)," kata Gatot menambahkan. Akhir Desember lalu, PT Liga Indonesia berkirim surat kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Surat bernomor 556/Liga/XII/2015 itu berisikan permintaan izin untuk menggelar ISL 2016. Surat itu juga menerangkan kepada BOPI soal sistem penyelenggaraan ISL.Masih mengacu surat tersebut, ada tiga catatan dalam rencana ISL 2016 tersebut.

Yaitu, bahwa ISL bakal diikuti sebanyak 18 klub. Sedangkan soal durasi pelaksnaannya, PT Liga merencanakan kompetisi itu digelar selama sembilan bulan. Terakhir, ISL 2016 dilakukan dengan sistem tandang dan kandang.Gatot mengaku, dirinya sudah melihat surat dari PT Liga kepada BOPI tersebut.

Permohonan kepada BOPI itupun dia nilai sudah benar. Akan tetapi, persoalannya dikatakan dia, isi surat PT Liga itu tak mencantumkan adanya tebusan dari Tim Transisi. Pun, Tim Transisi sebagai badan yang paling berwenang mengurusi sepak bola nasional saat ini tak menerima surat tersebut.

Itu artinya, dikatakan dia, PT Liga tak membutuhkan adanya izin dari Tim Transisi. Padahal, menurut dia, jika PT Liga menghendaki ISL 2016 kembali berjalan, Tim Transisi menjadi satu-satunya badan sepak bola paling berwenang yang mengeluarkan izin dan rekomendasi. "Kalau tidak ada, ya aturannya seperti itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement