REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan kekhawatiran terkait peningkatan ketegangan hubungan antara Iran dan Arab Saudi. Hal tersebut dinilai dapat mempengaruhi kondisi di wilayah Timur Tengah.
"Seperti komunitas internasional, Cina sangat khawatir dengan perkembangan terbaru dan peduli bahwa ini bisa mengintensifkan konflik di wilayah," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, Senin (4/1).
Ia menambahkan, keamanan dan martabat personil diplomatik harus dijamin dengan tegas. Cina mengharapkan situasi beranjak membaik dan segala perbedaan diselesaikan dengan dialog dan konsultasi.
"Kami harap pihak terkait juga bergabung untuk menjaga kedamaian dan stabilitas wilayah," katanya. (Iran Ganti Nama Jalan Kedubes Arab Saudi di Teheran).
Meski demikian, Cina tidak akan terlibat langsung. Beijing menyerahkan upaya diplomasi pada negara anggota permanen Dewan Keamanan PBB lainnya.
AS telah mendesak kedua pihak untuk mengurangi ketegangan dan mengambil langkah tegas. AS juga meminta Arab Saudi untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia.
Cina mengandalkan Timur Tengah untuk pasokan minyak. Peningkatan ketegangan ini telah membuat harga minyak naik tajam.