Selasa 05 Jan 2016 10:00 WIB

Hari Lahir PPP Jadi Momentum Dua Kubu untuk Rekonsiliasi

Suasana unjuk rasa kader dan simpatisan PPP di depan kantor kemenkumham, Jakarta
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Suasana unjuk rasa kader dan simpatisan PPP di depan kantor kemenkumham, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara DPP PPP Arsul Sani mengatakan Hari Lahir PPP pada 5 Januari merupakan momentum mengintensifkan ikhtiar rekonsiliasi antara kubu Muktamar Surabaya dan Jakarta, sehingga bisa dilaksanakan muktamar islah dalam kurun waktu dua hingga empat bulan ke depan.

"Kegiatan harlah ini akan menjadi 'ajang pemanasan' untuk mengintensifkan ikhtiar rekonsiliasi," katanya saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa (5/1).

Arsul Sani menjelaskan, selanjutnya momentum ketika Surat Keputusan Menteti Hukum dan HAM dicabut sehingga kepengurusan PPP akan terlebih dahulu kembali pada hasil Muktamar Bandung.

Menurut dia, melalui dorongan para senior partai, diharapkan PPP Muktamar Bandung dapat memprakarsai langkah-langkah mengadakan muktamar islah dalam dua hingga empat bulan ke depan.

"Dorongan dari para senior PPP seperti Hamzah Haz, Zarkasih Nur, Aisyah Amini, Zen Badjeber, Bachtiar Chamsyah maka diharapkan Muktamar Bandung dapat menginisiasi langkah muktamar islah," ujarnya.

Dia menilai hanya muktamar islah yang paling pas atau tepat sebagai forum menyatukan kembali PPP. Menurut dia, dalam Muktamar islah itu dirinya mempersilahkan Romahurmuziy maupun Djan Faridz atau kader lain yang memenuhi syarat berkompetisi menjadi ketua umum DPP PPP.

Dia menilai kembali ke hasil Muktamar Bandung memang bukan pilihan yang disukai kedua kubu namun itu paling logis dalam konteka islah PPP. Menurut dia, pilihan mengakui kepengurusan Muktamar Jakarta dipastikan tidak akan menyelesaikan konflik karena akan ada PK.

"Lalu saat ini jajaran DPW dan DPC dibawah DPP hasil Muktamar Bandung mulai mengajukan gugatan atas pemalsuan-pemalsuan identitas dan representasi peserta muktamar Jakarta. Nah ini justru menambah eskalasi konflik di tingkat bawah," katanya.

Dia berharap para elit PPP berpikir lebih rasional dan legowo atau ikhlas jika keinginannya mau menyelesaikan konflik ini. Menurut dia, banyak elit dikedua kubu yang bisa menerima alternatif kembali ke muktamar Bandung meskipun masih ada yang "ngotot" dengan posisi masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement