REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Papua terus mengejar kelompok bersenjata penyerang Polsek Sinak, Papua, pada Ahad (27/12). Penyisiran ke hutan terus dilakukan dengan melibatkan 150 personel.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Patridge Renwarin, mengatakan, saat penyisiran Sabtu (2/1), polisi menemukan 471 amunisi di dua lokasi rumah warga di daerah distrik Sinak. Dua pemilik amunisi tersebut sudah diidentifikasi.
"Sekarang sedang dilakukan pengejaran," ujar Patridge saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/1).
Namun, polisi belum bisa memastikan apakah pemilik amunisi tersebut ada kaitannya dengan kelompok bersenjata yang menyerang Polsek Sinak. Patridge menegaskan, kedua pemilik amunisi tersebut merupakan calon tersangka.
Terkait pengejaran terhadap dua calon tersangka penyerangan Polsek Sinak, Patridge menuturkan, polisi mengalami kesulitan mendeteksi posisi mereka. Hal itu karena medan yang sulit, yaitu di dalam hutan.
Patridge menjelaskan, dua calon tersangka tersebut satu merupakan warga setempat yang biasa membantu Polsek Sinak sehari-hari. Satu lagi merupakan pimpinan kelompok tersebut.
Seperti diketahui, penyerangan tersebut mengakibatkan tiga polisi meninggal dan seorang mengalami luka. Polri memastikan kelompok bersenjata yang menyerang Polsek Sinak merupakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).