Selasa 05 Jan 2016 13:53 WIB

Ketua MPR Ingatkan Persoalan Rapor Menteri Bisa Picu Kegaduhan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Esthi Maharani
Zulkifli Hasan
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai, pengumuman hasil kinerja para menteri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi bisa picu kegaduhan. Apalagi, tak sedikit menteri dalam Kabinet Kerja berasal dari partai politik.

"Menurut saya, karena menteri dari parpol, mungkin itu konsumsi internal. Kalau di-publish, membuat kegaduhan baru," kata Zulkifli, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/12.

Meski penilaian yang dilakukan Menpan RB pada dasarnya berdasarkan UU dan instruksi presiden.

"Tapi, menurut saya, karena menteri dari parpol, mungkin itu konsumsi internal. Kalau di-publish, membuat kegaduhan baru,'' kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/12.

(Baca: Ini Daftar Peringkat Kementerian yang dibuat KemenPAN-RB)

Ia berpendapat, seharusnya kinerja para menteri tak perlu diumumkan ke publik, tetapi untuk konsumsi internal pemerintahan.

''Apakah disampaikan dalam sidang kabinet, atau ke menteri yang terkait. Jangan di-publish karena membuat kegaduhan baru,'' ucapnya.

Sebelumnya, Menpan RB Yuddy Chrisnandi mengumumkan kinerja kementerian/lembaga. Ada 10 kementerian yang memiliki kinerja baik. Posisi puncak ditempati oleh Kementerian Keuangan. Pada saat yang sama, ia juga mengumumkan 10 kementerian/lembaga yang kinerjanya buruk. Posisi buncit ditempati oleh Kejaksaan Agung.

(Baca juga: Jokowi Setuju Rapor Menteri Diumumkan)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement