REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KBPH Suryodilogo atau yang memiliki nama kecil Raden Mas Wijoseno Hario Bimo akan resmi dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam X menggantikan ayahandanya Paku Alam IX yang wafat 21 November 2015 lalu. Prosesi penobatan atau jumenengan akan dilakukan, Kamis (7/1) mendatang di Bangsal Sewotomo, Kraton Kadipaten Pakualaman.
Lalu seperti apa sosok KBPH Suryodilogo ini?. Beliau merupakan putra sulung KGPAA Paku Alam IX dengan GKBRAyA.Paku Alam IX. Pak Bimo begitu panggilannya, dilahirkan pada 15 Desember 1962. Beliau akan resmi dinobatkan sebagai penguasa Kadipaten Pakualaman di usianya yang ke 53 tahun.
Putra mahkota Pakualaman ini memiliki dua adik yatu BPH Hario Seno dan BPH Hario Danardono Wijoyo.
Menikah dengan BRAy Atika Suryodilogo, Pak Bimo ini dikarunia dua putra yaitu BRMH Suryo Sri Bimantoro dan BRMH Bhismo Srenggoro Kuntonugroho.
Pengganti Paku Alam IX ini menempuh pendidkan dari Sekolah Menengah hingga Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Setelah tamat Sekolah Dasar B II Jakarta pada 1975, beliau melanjutkan studi ke. Sekolah Menengah Pertama XI Jakarta pada 1979, dan Sekolah Menengah Atas Negeri I Yogyakarta pada 1982.
Setelah itu beliau menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta hingga diwisuda 1989.
Biodata dan riwayat hidup KBPH Suryodilogo yang kemudian dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam X ini dirangkum dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Jumenengan Dalem KGPAA Paku Alam X "Pengembang Kebudayaan".
Buku bersampul hijau ini akan dluncurkan secara resmi pada penobatan KGPAA Paku Alam X, Kamis (7/1) mendatang. "Kita cetak sementara 1.500 eksemplar dan akan dobagikan pada tamu undangan," ujar Yulius, panitia pencetakan buku jumenengan KGPAA Paku Alam X.
Buku itu juga berisi sejarah singkat Puro Pakualaman dan beberapa karya batik kraton tersebut.