REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta listrik (KRL) yang menghubungkan stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Batu Ceper dan Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan selesai pada akhir 2016. Kendati demikian penunjang untuk rute tersebut, salah satunya stasiun Sudirman Baru belum menunjukkan tanda-tanda pembangunan berarti.
Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin mengatakan, proyek KRL menuju Soekarno-Hatta akan selesai sesuai target. Ia menjelaskan akan ada pembangunan stasiun Sudirman baru yang khusus diperuntukkan bagi penumpang KRL bandara. Nantinya, stasiun itu bersebelahan dengan stasiun Sudirman yang telah sebelumnya berdiri.
"Spesifikasi pembangunan stasiun Sudirman baru sudah ada, akan dilakukan pembangunan secara bertahap. Kita tidak punya masalah lahan untuk stasiun itu jadi tinggal membangun saja," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (5/1).
Agus menyebut stasiun Sudirman baru adalah city air terminal yang khusus melayani penumpang menuju bandara Soekarno-Hatta. Sehingga nantinya KRL rute Jabodetabek tidak akan berhenti di stasiun tersebut. Agus menambahkan, stasiun Sudirman baru nantinya akan terhubung dengan layanan Mass Rapid Transportation (MRT) yang kini sedang dibangun.
"Nanti terintegrasi dengan layanan MRT," ujarnya.
Agus mengatakan untuk membangun stasiun Sudirman baru diperlukan lahan seluas 23 ribu meter. Rencananya, stasiun itu akan memiliki tiga lantai.
"Rencananya lantai dasarnya untuk jalur kereta dan peron. Fasilitas pelayanan standar seperti WC atau mushola sudah pasti ada," katanya.
(baca: PT KAI Janji Rampungkan Pembebasan Tanah Kereta Bandara)