Selasa 05 Jan 2016 16:16 WIB

Persentase Penduduk Miskin Bali Meningkat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan
Foto: Pandega/Republika
Penurunan angka kemiskinan mengalami pelambatan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Persentase penduduk miskin di Bali mengalami kenaikan 5,25 persen per September 2015 dibandingkan triwulan I 2015.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar mencatat total jumlah penduduk miskin di Pulau Dewata mencapai 21.879 orang.

"Sebanyak 11.590 tinggal di perkotaan, sementara sisanya 10.299 orang di pedesaan," katanya di Denpasar, Selasa (5/1).

Panusunan menduga peningkatan persentase penduduk miskin tersebut akibat pergeseran penduduk tidak miskin menjadi penduduk miskin didorong sejumlah faktor yang menyebabkannya memburuk. Garis kemiskinan di Bali meningkat dari Rp 321.843 menjadi Rp 331.028 per September 2015.

Indeks kedalaman kemiskinan di daerah perkotaan lebih rendah dibandingkan daerah perdesaan, namun indeks keparahan kemiskinan di perkotaan sedikit lebih tinggi dibandingkan di perdesaan. Kondisi ini mencerminkan kemiskinan di daerah perkotaan lebih parah dibandingkan di daerah perdesaan.

Hingga triwulan III 2015, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 6,17 persen dan masih masuk rangking 10 nasional. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika memandang angka kemiskinan di Bali masih fluktuatif. Pada Maret 2015, angka kemiskinan di Bali bahkan sempat mencapai 4,74 persen, terendah kedua di level nasional.

Pastika mengatakan sepanjang 2016 pemerintah provinsi berkomitmen melanjutkan 10 program prioritas pengentasan kemiskinan dalam program Bali Mandara.

"Sejumlah program unggulan, seperti  bedah rumah, gerbangsadu, dan reformasi birokrasi menjadi prioritas pertama tahun ini," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Cok Pemayun mengatakan pengentasan kemiskinan yang masih ada di Bali terkendala belum optimalnya pelaksanaan beberapa program. Contohnya adalah sistem e-government akibat kurangnya pemahaman SDM akan sistem teknologi terintegrasi.

Masalah lainnya data base kemiskinan di Bali belum akurat sehingga memerlukan pembaharuan data yang valid berdasarkan nama dan alamat (by name by address).

Pembangunan infrastruktur utama, seperti jalan, air minum, dan listrik ke depannya juga jangan sampai tumpang tindih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement