Selasa 05 Jan 2016 15:51 WIB

Jalur Sembilan Stasiun Manggarai Dikhususkan untuk KRL Bandara

Rep: c33/ Red: Hazliansyah
Rangkaian gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Rangkaian gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mempercepat penyelesaian proyek KRL stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Batu Ceper hingga bandara Soekarno-Hatta. Nantinya jalur khusus KRL bandara akan ditempatkan di jalur sembilan pada stasiun Manggarai.

Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin mengatakan, hingga kini pihaknya terus mengerjakan proyek yang ditargetkan dapat digunakan pada awal 2017 itu. Sehingga demi menunjang pelayanan penumpang yang akan menaiki KRL bandara, ia menyiapkan satu jalur khusus di stasiun Manggarai. Nantinya jalur khusus ini hanya bisa dilewati oleh KRL bandara

"Nanti jalur sembilan yang khusus buat KRL bandara. Kereta lain tidak boleh masuk ke jalur ini," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (5/1).

Selain pembangunan jalur sembilan, Agus menjelaskan stasiun Manggarai juga sedang berbenah diri supaya bisa melayani penumpang lebih baik. Salah satunya dengan membangun underpass supaya penumpang kereta di Manggarai bisa lebih cepat dan mudah menaiki kereta yang mereka inginkan.

Sebab, sebelum adanya underpass, penumpang kereta harus menunggu ketika ingin menyeberang antarperon jika ada kereta yang lewat. Pembuatan underpass juga untuk meningkatkan keamanan penumpang yang menggunakan jasa kereta.

"Sekarang kita lagi bikin underpass sebagai crossing passanger yang ada di bawah jalur satu sampai sembilan," ujarnya.

Ketika disinggung mengenai fasiltas pendukung lain bagi penumpang KRL bandara, ia mengaku akan menyiapkan ruang transit. Namun belum ada detail lebih jauh mengenai bagaimana isi dari ruang transit khusus itu.

"Ada fasilitas eskalator untuk peron KRL bandara dan ada gate khusus juga," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement