Selasa 05 Jan 2016 16:29 WIB
Rep: Casilda Amilah/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Urusan Luar Negeri Inggris menyatakan sedang memeriksa sebuah video yang beredar Minggu (3/1) yang konon menunjukkan eksekusi oleh ISIS terhadap lima orang yang dikatakannya menjadi mata-mata Inggris di Suriah.
Dilansir VOA Indonesia, video 10 menit itu menunjukkan orang-orang tadi mengaku melakukan kegiatan mata-mata, membuat film dan memotret lokasi kaum militan dengan imbalan uang di Raqqa, ibukota ISIS di Suriah bagian utara.
Orang-orang itu mengenakan pakaian warna oranye, berlutut di muka lima orang kawanan bersenjata berkedok dengan pakaian loreng yang mengacung-acungkan pistol.
Salah seorang kawanan bersenjata itu mengatakan “eksekusi ini merupakan pesan kepada David Cameron” Perdana Menteri Inggris, yang meningkatkan serangan terhadap pemberontak ISIS di Irak dan Suriah.
“Betapa anehnya bahwa kami saat ini mendengar seorang pemimpin yang tidak penting seperti Anda menantang kekuatan ISIS,” kata lelaki bersenjata itu.
Dia bersumpah bahwa ISIS “pada suatu hari akan menundukkan negara Anda, di mana kami akan memerintah dengan hukum Islam.” Orang-orang yang konon adalah mata-mata itu kemudian ditembak kepalanya.