Selasa 05 Jan 2016 19:18 WIB

Gunung Soputan Terus Meletus, Warga Belum Mengungsi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Warga mengamati awan panas yang mengepul dari puncak Gunung Soputan di Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA -- Aktivitas Gunung api Soputan di perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara terus meningkat. Sejak dinaikkan statusnya menjadi siaga level III, telah terjadi beberapa kali letusan.

Pada Senin (4/1) pukul 20.53 WITA terjadi letusan dengan tinggi hempasan material 2.000 meter disertai lava pijar di lereng bagian timur. Kemudian pada Selasa (5/1)) pukul 03.50 WITA terjadi letusan strombolian dengan tinggi material pijar 250 meter.

Letusan terus terjadi dari pukul 05.20 hingga 06.00 WITA. Lalu pukul 06.38 WITA terdengar suara gemuruh, letusan disertai awan panas 2.500 meter ke arah Tenggara-Timur Laut. Tinggi letusan 6.500 meter di atas puncak kawah dengan tekanan kuat ke arah barat. (Status Gunung Soputan Dinaikan Jadi Siaga).

Meski begitu, warga masih bermukim di tempat tinggalnya. "Tidak ada pengungsian hingga saat ini. Aktivitas masyarakat tetap normal," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Selasa (5/1).

 

Daerah terdampak hujan abu dari letusan Gunung Soputan meliputi beberapa wilayah seperti di Kecamatan Langowan Barat, Tompaso Barat, dan Ratahan Timur. BPBD telah membagikan masker kepada penduduk.

Aktivitas vulkanik Gunung Soputan dicirikan oleh pertumbuhan kubah lava yang terus bertambah sejak tahun 1991. Pertumbuhan kubah lava tersebut sering diiringi dengan letusan abu. Pertumbuhan kubah lava dimulai sejak 1991, hingga meluber keluar dari bibir kawah yang menyebabkan terjadi guguran lava.

Guguran lava memiliki jarak luncur sekitar 6 kilometer dari puncak ke arah barat daya. Penduduk terdekat berada pada jarak 8 kilometer dari puncak.

Sutopo mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Soputan, serta sektoral ke arah barat daya dan barat sejauh 6,5 kilometer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement